DIY sebagai daerah yang memiliki keraton, berkomitmen untuk mendukung pelestarian budaya yang lahir dari kerajaan-kerajaan di Indonesia. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan hal demikian usai menerima kunjungan Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) Brigjen Pol (P) Dr. A.A. Mapparessa, M.M., M.Si, Senin (10/01) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Sri Sultan mengungkapkan, Keraton Yogyakarta merupakan anggota FSKN, yang memiliki misi melestarikan budaya dan adat istiadat warisan leluhur. Seperti diketahui bersama, keraton-keraton di Indonesia memang menyumbangkan sebagian besar dari kekayaan budaya dan adat istiadat. Sebagai Gubernur, Sri Sultan menyatakan dukungan penuh kepada Keraton Yogyakarta atas partisipasi aktif pada FSKN demi pelestarian budaya.
“Selama ini Keraton Yogyakarta kan menjadi anggota forum, ya. Otomatis kami berpartisipasi penuh terhadap kegiatan FSKN. Rutin tiap 2 tahun sekali kami mendukung penuh dan berpartisipasi dalam pentas budaya, ataupun koordinasi antar sultan,” jelas Sri Sultan.
Menurutnya, sebagai daerah dengan warisan budaya Kerajaan Mataram yang kental, DIY tentu memiliki kewajiban bersama dengan kerajaan-kerajaan lain untuk tidak mengabaikan keberlangsungan budaya dan adat istiadat. Sudah menjadi kewajiban bagi anggota FSKN untuk menopang kebudayaan Indonesia agar tetap menjadi kekayaan dan identitas tak ternilai bagi Indonesia.
Yang Mulia Karaeng yang hadir bersama sang permaisuri RT. Evi Oktavia menyepakati pernyataan Sri Sultan tersebut. Menurutnya, FSKN merasa bertanggungjawab atas lestarinya budaya-budaya di Indonesia yang sangat beragam. Kekayaan inilah yang menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang berbudaya dan berbudi luhur. Budaya sebagai identitas memang menjadi sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan.
“FSKN tugas utamanya adalah pelestarian nilai-nilai budaya yang berbasis keraton, revitalisasi keraton, pemajuan kebudayaan, dan pewarisan nilai-nilai budaya kepada generasi penerus,” ungkap Yang Mulia Karaeng.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, kunjungan ke DIY ini selain silaturahmi juga untuk melihat keberlangsungan Keraton Yogyakarta yang menurutnya luar biasa. Pihaknya mengaku belajar banyak dari Keraton Yogyakarta dalam mewujudkan kehadiran Keraton dan Sri Sultan bagi masyarakat.
“Kami belajar dari apa yang dilakukan Yang Mulia Ngarsa Dalem bagaimana masyarakat merasa memiliki keraton. Merasa kehadiran Yang Mulia Ngarsa Dalem di masyarakat benar-benar dirasakan. Itu yang kami belajar,” kata Yang Mulia Karaeng (jogjaprov.go.id)